Seorang mahasiswa asal Indonesia di Nanyang Technology University ( NTU ) Singapura bernama David Hartanto diberitakan meninggal dunia
dengan cara melompat dari bangunan kampusnya tanggal 2 maret 2009. Menurut
keteragan dari pejabat NTU mengatakan bahwa mahasiswa jenius itu stress karena
beasiswanya diputus sehingga ia berani mencoba menusuk profesor pembimbingnya
Chap Kap Luk, dan kemudian bunuh diri.
Tetapi
hasil olah tempat kejadian perkara ( TKP ) dan otopsi ditemukan sejumlah
kejanggalan yang berlawanan dengan teori dari pejabat NTU. Misalnya pisau yang
katanya digunakan untuk menusuk dosen justru tergelatak satu lantai diatas
jatuhnya tubuh david, dan jaraknya sangat jauh kira kira 150 meter, dan jika
benar david bunuh diri, mengapa ditemukan adanya 36 luka yang 14 dintaranya
adalah luka karena bemda tajam ditubuhnya? Pihak intelejen menduga David 99%
dibunuh krna melihat dari kejanggalan kejanggalan tersebut ditambah pihak keluarga
tidak dibolehkan bertemu Presiden NTU dan Profesor Chap Kap Luk serta dihalangi
bertemu media massa singapura.
Pertanyaannya
kemudian apa motif pembunuhan David? Mahasiswa jenius yang pernah mengahrumkan
nama Indonesia dengan menjuarai olimpiade matematika internasional itu?
Dugaan
terkuat motif pembunuhan itu terkait dengan penelitian spektakuler David dalam
tugas akhir kuliahnya. Informasi ini terkuak dari teman wanita David, Angel.
Yang membuka rahasia riset yang sedang dilakukan David , yaitu “Multiview Acquistion
From Multicamera Configuration for Person Adaptive 3D Display”. Teknologi yang
sedang diteliti David sangat canggih dan merupakan pertama di dunia. Bahkan,
jika proyek David ini berhasil maka hasilnya bisa digunakan oleh intelejen
negara. Penelitian ini menggunakan identifikasi retina mata dan sidik jari
melalui gadget seperti ponsel, kita sudah bisa mendeteksi keberadaan seseorang
dalam kerumunan.
Ada dua
teori yang berkembang seputar siapa yang membunuh David, yang pertama paling
sering terdengar tentu saja adalah Profesor Chap itu sendiri. Sebagai
pembimbing, Chap sangat paham kehebatan mahsiswa didiknya, iya juga menyadari
betul betapa bernilainya harga penemuan itu nantinya. Muncul dugaan bahwa Chap
ingin mencaplok hasil temuan David. Kemudan membangun skenario pembunuhan David
yang dibumbui cerita penusukan dirinya. Tak hanya itu asisten proyek penelitian
itu Zhou Zheng ditemukan gantung diri. Selain itu staf laboratorium NTU, Hu Kun
Lun juga ditemukan tewas. Diyakini bahwa kedua orang ini sengaja dilenyapkan
agar tidal ada jejak dan saksi yang bisa mengungkap rahasia kematian dan proyek
David.
Teori
kedua terkait dengan perusahaan operator seluler yang akan terganggu bisnisnya
bila hasil riset David ini dikembangkan apalagi masuk pasaran. Karena dengan
perangakt ini maka internet tidak lagi dibutuhkan. Masuk akal, karena hanya
dengan menggunakan Bluethoot maka proses data bisa dilakukan layaknya internet,
tanpa perlu adanya dukungan internet.
Namun,
teori teori itu hanya menjadi pelengkap kemisteriusan kematian David, karena
polisi singapura tak mampu mengungkap apapun. Chap masih tenang mengajar, NTU
masih kebanjiran menerima mahasiswa Indonesia. Ironisnya, Pemerintah Indonesia
tidak ngotot memperjuangkan nasib anak muda jeniusnya yang terkapar dinegeri
orang, ketika sedang menuntut ilmu yang mungkin saja akan mengibarkan nama Indonesia
di pentas sains dunia.
Buku : KONSPIRASI oleh Alfred Suci
No comments:
Post a Comment