Peranan Sistem
Informasi Terhadap Proses Manajemen
Hairil Sakthi Hr
E 211 13 307
Ilmu
Administrasi Negara
Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas
Hasanuddin
Secara umum setiap organisasi, entah
itu organisasi publik maupun organisasi swasta sangat mebutuhkan informasi
untuk mengadapi perubahan dan tantangan yang dihadapi oleh setiap organisasi.
Untuk itu diperlukan untuk mengetahui definisi dari sistem informasi. Sistem
adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas
bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah
kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber
data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat
menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam
suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi
antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware),
perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi
(jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan
peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan
keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat
diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya
informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem
terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting
(vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business
system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang
berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Menurut
Alter ( 1992 ) Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,
informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan dalam suatu organisasi. Melihat
dari definisi dari sistem informasi dapat dikataan bahwa informasi digunakan
untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi, dalam hal ini informasi digunakan
dalam proses POAC ( Planning, Organizing, Actuating, Controling ). Sebelum
melangkah lebih jauh kita juga perlu mengetahui defenisi dari sistem informasi
Manajemen. Sistem informasi Manajemen adalah suatu sistem formal tentang
golongan, dan penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu
organisasi. Sistem yang telah maju tidak hanya mengerjakan fungsi tata usaha
akan tetapi juga memberikan bantuan pengambilan keputusan kepada manajemen. Sistem
informasi manajemen yang efektif juga dapat dipengaruhi oleh bentuk atau
struktur organisasi yang ada. Struktur organisasi akan menentukan prosedur dan
jalur komunikasi.
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem
ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang
tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen
perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa Sistem Informasi Manajamen berkaitan dengan sebuah
sistem yang terpadu (intregeted) untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”. Sistem
informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi yakni menunjang
kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan,
dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat
dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya
menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung
browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu
bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses
melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis.
Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan
keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan
proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan
mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat
yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada
salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber
daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan
secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau
kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang
sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara
langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan,
baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu,
strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah
terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi
informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan
akan informasi.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas
dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing),
dan keluaran(output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang
dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi,
analisispermasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan
di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yangdiperoleh dari dalam
maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang
lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransferinformasi
yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas yang akan
menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkanumpan balik (feedback), yaitu
untuk dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input berikutnya(Sutono, 2007).
Melihat dari hal banyak hal sistem
informasi dapat dikatakan sangat bermanfaat dan berguna dalam memenej sebuah
organisasi, hal ini dikarenakan dalam sistem informasi terdapat informasi
informasi yang berkaitan dengan organisasi dan juga mengenai lingkungan
organisasi, informasi digunakan sebagai alat penganalisa untuk menentukan
langkah yang akan diambil oleh menejer organisasi. Sebagai satu contoh, suatu
organisasi sebelum menetapkan strategi yang akan dilaksanakan, pasti melakukan
penelusuran dengan mencari informasi dari internal maupun eksternal organisasi.
Kemudian menganalisisnya menggunakan analisis SWOT untuk menentukan Goals dan
Objektives dari organisasi tersebut.
Informasi informasi dalam suatu
organisasi digunakan oleh menejer untuk:
·
Informasi mendukung operasi manajemen sehari hari
·
Sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.
·
Sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
No comments:
Post a Comment