Makalah
KEPEMIMPINAN
SYARAT KEPEMIMPINAN
Oleh
Kelompok 3 :
Riska Aryanti E 211 13 016
Kamsina E 211 13 017
Ida Ayu Made Sutami E 211 13 026
Hairil Sakthi HR E 211 13 307
Isman Triadnan E 211 13 514
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji kita panjatkan
kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan kekuatan kepada kami untuk dapat
menyelesaikan halaman demi halaman makalah ini.Shalawat dan salam tercurah
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sebagai sang motivator dan inspirator
terhebat sepanjang zaman.
Penulis sangat sadar bahwa setiap pencapaian adalah
buah dari kerja dan sokongan banyak pihak yang begitu luar biasa, oleh karenanya
tanpa mempermasalahkan hierarkinya, maka penulis ingin sekali menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang memiliki andil
terhadap pembuatan makalah ini baik bantuan moriil maupun materiil.
Semoga makalah
yang penulis beri judul “SYARAT
KEPEMIMPINAN” ini dapat menjadi
suatu kontribusi positif dan konstruktif bagi para pembaca, serta diharapkan
dapat menambah cakrawala berfikir kita dan tentunya dapat menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi penulis khususnya.
Salam
Makassar,
08 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR
ISI.............................................................................................. 3
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................. 4
B. Rumusan
Masalah.......................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 5
BAB
II. PEMBAHASAN
A.
Syarat Syarat Kepemimpinan
............................................................... 6
BAB
III. PENUTUP
A Kesimpulan................................................................................ 12
DAFTAR
FUSTAKA............................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tiap oraganisasi yang memerlukan kerjasama antar manusia dan
menyadari bahwa masalah manusia yang utama adalah masalah kepemimpinan. Kita
melihat perkembangan dari kepemimpinan pra ilmiah kepada kepemimpinan yang
ilmiah. Dalam tingkatan ilmiah kepemimpinan itu disandarkan kepada pengalaman
intuisi, dan kecakapan praktis. Kepemimpinan itu dipandang sebagai pembawaan
seseorang sebagai anugerah Tuhan. Karena itu dicarilah orang yang mempunyai
sifat-sifat istimewa yang dipandang sebagai syarat suksesnya seoran gpemimpin.
Dalam tingkatan ilmiyah kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi, bukan
sebagai kedudukan atau pembawaan pribadi seseorang. Maka diadakanlah suatu
analisa tentan gunsur-unsur dan fungsi yang dapat menjelaskan kepada kita,
syarat-syarat apa yang diperlukan agar pemimpin dapat bekerja secara efektif
dalam situasi yang berbeda-beda. Pandangan baru ini membawa pembahasan besar.
Cara bekerja dan sikap seorang pemimpin yang dipelajari. Konsepsi baru tentang
kepemimpinan melahirkan peranan baru yang harus dimainkan oleh seorang
pemimpin. Titik berat beralihkan dari pemimpin sebagai orang yang membuat
rencana, berfikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan
arah kepada orang-orang lain. Kepada anggapan, bahwa pemimpin itu pada tingkatan
pertama adalah pelatih dan koordinator bagi kelompoknya. Fungsi yang utama
adalah membantu kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja secara lebih
efisien dalam peranannya sebagai pelatih seorang pemimpin dapat memberikan
bantuan-bantuan yang khas.
Harold
Koontz & Cyril O’Donnel mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah pengaruh,
seni, atau proses mempengaruhi orang sehingga mereka mau berusaha dengan
sukarela menuju pencapaiaan tujuan. Sedangkan John M Pfifner mengemukakan bahwa
kepemimpinan adalah seni mengkordinasi dan memotivasi individu individu dan
kelompok untuk mencapai tujuan.
Keahlian
seorang pemimpin ataupun seorang pegawai merupakan persyaratan utama, sebab
dalam ilmu manajemen kita akan menempatkan orang-orang tersebut sesuai dengan
keahliannya. Mereka bekerja pada bidangnya dan merasa bertanggungjawab pada
pekerjaannya apabila penempatan pimpinan atau pegawai hanya berdasarkan pada
sistem keluarga (nepotisme) atau politik tanpa memperdulikan keahlian ataupun
kemauan yang keras, maka akan menimbulkan ketidak beraturan sistem manajemen
disebabkan karena ketidaktahuannya akan cara serta tujuan yang harus dicapai.
Sebenarnya hal ini harus menjadi catatan dan Hadits Nabi Muhammad Saw pun telah
memperingatkan kepada kita : Apabila suatu pekerjaan tidak dipegang oleh
ahlinya, tunggulah kehancurannya. Oleh karena itu seorang calon pemimpin harus
memiliki potensi (kemampuan/keahlian) dan amanah. Demikian pula secara formal
organisasi, pengangkatan seorang pemimpin harus mempertanggungjawabkan atas akan
pekerjaannya melalui prosedur yang sesuai dengan persyaratannya yang
ditentukan.
Karena seorang pemimpin bertugas menggerakan orang-orang yang
dipimpinnya, maka sudah barang tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang lebih
dari orang-orang yang dipimpinnya. Banyaknya sifat-sifat ideal yang dituntut
bagi seorang pemimpin berbeda-beda menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe
kepemimpinan, tingkatan dan bahkan juga latar belakang budaya dan kebangsaan.
Untuk memperoleh perbandingan yang luas berikut ini akan diuraikan sifat-sifat
atau syarat-syarat kepemimpinan yang diajukan oleh beberapa ahli, pemuka
masyarakat, dan bahkan berdasarkan tradisi masyarakat tertentu. Syarat
menjadi seorang pemimpin adalah mampu melaksanakan fungsi manajemen, mampu
memberikan penghargaan kepada para bawahan, cerdas, tegas dalam membuat suatu
keputusan, percaya diri serta mempunyai pemikiran yang inovatif.
Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan
managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
B. Rumusan Masalah
·
Apa Syarat
Syarat kepemimpinan?
C. Tujuan Masalah
·
Mengetahui
Syarat Syarat Kepemimpinan!
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Syarat Syarat
Kepemimpinan
Karena
seorang pemimpin bertugas menggerakan orang-orang yang dipimpinnya, maka sudah
barang tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang lebih dari orang-orang yang
dipimpinnya. Banyaknya sifat-sifat ideal yang dituntut bagi seorang pemimpin
berbeda-beda menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe kepemimpinan, tingkatan
dan bahkan juga latar belakang budaya dan kebangsaan. Untuk memperoleh
perbandingan yang luas berikut ini akan diuraikan sifat-sifat atau
syarat-syarat kepemimpinan yang diajukan oleh beberapa ahli, pemuka masyarakat,
dan bahkan berdasarkan tradisi masyarakat tertentu.
Menurut
Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dalam 3 hal
dari orang-orang yang dipimpinnya :
- Kelebihan dalam bidang ratio.
Artinya seseorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.
- Kelebihan dalam bidang rohaniah.
Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.
-Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah.
Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik kepada orang-orang yang dipimpin.
- Kelebihan dalam bidang ratio.
Artinya seseorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.
- Kelebihan dalam bidang rohaniah.
Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.
-Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah.
Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik kepada orang-orang yang dipimpin.
Terry
menyebutkan adanya 8 buah syarat yang
harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki:
1. Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
2. Penguasaan emosional
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
4. Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.
5. Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
6. Kecakapan mengajar pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
7. Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.
8. Kemampuan teknis kepemimpinan: mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
1. Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
2. Penguasaan emosional
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
4. Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.
5. Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
6. Kecakapan mengajar pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
7. Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.
8. Kemampuan teknis kepemimpinan: mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
Dalam
amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah Panca Sila,
Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin,
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh
2. Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapan anak buah.
3. Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di tengah-tengah masyarakat (anak buah).
4. Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari belakang kepada anak buah.
5. Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.
6. Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
7. Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
8. Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan terhadap atasan dan juga ke samping.
9. Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.
10. Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.
11. Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi muda guna diteruskannya.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh
2. Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapan anak buah.
3. Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di tengah-tengah masyarakat (anak buah).
4. Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari belakang kepada anak buah.
5. Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.
6. Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
7. Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
8. Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan terhadap atasan dan juga ke samping.
9. Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.
10. Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.
11. Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi muda guna diteruskannya.
Menjadi
seorang pemimipin itu tidak mudah. Kalau untuk menjadi pemimpin yang
asal-asalan memang tidak dituntut syarat tertentu/minimal. Seorang pemimpin
semestinya memiliki bekal-bekal minimal sebagai berikut:
a. Memiliki Kharisma
Menjadi pemimpin itu tidak mudah. Tidak semudah yang dibayangkan orang. Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan menjadi figur yang diharapkan banyak orang / bawahan. Perilakunya harus menjadi teladan / patut diteladani. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan diatas kemampuan rata-rata bawahannya. Singkatnya: seorang pemimipin harus mempunyai karisma. Karakteristik pemimpin yang punya karisma adalah:
1. Perilakunya terpuji
2. Jujur dan dapat dipercaya
3. Memegang komitmen
4. Konsisten dengan ucapan
5. Memiliki moral agama yang cukup.
b. Memiliki Keberanian
Tidak lucu bila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Minimal keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan berani membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam komitmen berani membela yang benar, memegang tegug pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani ambil resiko, dan berani bertanggungjawab.
c. Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain
Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa kepemimpinan adalah kemampuannya mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat mempengaruhi orang lain. Adapun cara-cara untuk mempengaruhi orang lain antara lain:
1. Membuat orang lain merasa penting
2. Membantu kesulitan orang lain
3. Mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang positif
4. Tidak merendahkan orang lain
5. Memiliki kelebihan atau keahlian.
d. Mampu Membuat Strategi
Seorang pemimpin semestinya identik dengan seorang ahli strategi. Maju-mundurnya perusahaan, gagal-berhasilnya suatu organisasi, banyak ditentukan oleh strategi yang dirancang oleh pimpinan perusahaan atau pimpinan organisasi. Adapun kriteria seorang pemimpin yang mampu menyusun strategi:
1. Menguasai medan
2. Memiliki wawasan luas
3. Berpikir cerdas
4. Kreatif dan inovatif
5. Mampu melihat masalah secara komprehensif
6. Mampu menyusun skala prioritas
7. Mampu memprediksi masa depan.
e. Memiliki Moral yang Tinggi
Banyak orang berpendapat bahwa moralitas merupakan ukuran berkualitas atau tidaknya hidup seseorang. Apalagi seorang pemimpin yang akan menjadi panutan. Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan. Tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi:
1. Tidak menyakiti orang lain
2. Menghargai siapa saja
3. Bersikap santun
3. Tidak suka konflik
4. Tidak gegabah
5. Tidak mau memiliki yang bukan haknya
6. Perkataannya terkendali dan penuh perhitungan
7. Perilakunya mampu dijadikan contoh.
f. Mampu menjadi Mediator
Seorang pemimpin yang bijak mampu bertindak adil dan berpikir obyektif. Dua hal tersebut akan menunjang tugas pimpinan untuk menjadi seorang mediator. Syarat seorang mediator meliputi beberapa kriteria:
1. Berpikir positif
2. Setiap ada masalah selalu berada di tengah
3. Memiliki kemampuan melobi
4. Mampu mendudukkan masalah secara proporsional
5. Mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
g. Mampu menjadi Motivator
Hubungan seorang pemimpin dengan motivasi yaitu seorang pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Demikianlah memang seharusnya. Pimpinan adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan lahir jika pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator. Tanda-tanda seorang pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator:
1. Memiliki kepedulian kepada orang lain
2. Mampu menjadi pendengar yang baik
3. Mengajak kepada kebaikan
4. Mampu meyakinkan oranglain
5. Berusaha mengerti keinginan orang lain.
h. Memiliki Rasa Humor
Akan lebih mudah seorang pemimpin melaksanakan tugas kepemimpinannya - jika didukang sifat humoris pimpinan - memiliki humor yang tinggi. Kata orang humor lebih penting dari kenaikan gaji. Termasuk kategori pemimpin yang memiliki rasa humor adalah sebagai berikut:
1. Murah senyum
2. Mampu memecahkan kebekuan suasana
3. Mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan
4. Kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu
5. Mampu menempatkan humor pada situasi yang tepat.
a. Memiliki Kharisma
Menjadi pemimpin itu tidak mudah. Tidak semudah yang dibayangkan orang. Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan menjadi figur yang diharapkan banyak orang / bawahan. Perilakunya harus menjadi teladan / patut diteladani. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan diatas kemampuan rata-rata bawahannya. Singkatnya: seorang pemimipin harus mempunyai karisma. Karakteristik pemimpin yang punya karisma adalah:
1. Perilakunya terpuji
2. Jujur dan dapat dipercaya
3. Memegang komitmen
4. Konsisten dengan ucapan
5. Memiliki moral agama yang cukup.
b. Memiliki Keberanian
Tidak lucu bila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Minimal keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan berani membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam komitmen berani membela yang benar, memegang tegug pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani ambil resiko, dan berani bertanggungjawab.
c. Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain
Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa kepemimpinan adalah kemampuannya mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat mempengaruhi orang lain. Adapun cara-cara untuk mempengaruhi orang lain antara lain:
1. Membuat orang lain merasa penting
2. Membantu kesulitan orang lain
3. Mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang positif
4. Tidak merendahkan orang lain
5. Memiliki kelebihan atau keahlian.
d. Mampu Membuat Strategi
Seorang pemimpin semestinya identik dengan seorang ahli strategi. Maju-mundurnya perusahaan, gagal-berhasilnya suatu organisasi, banyak ditentukan oleh strategi yang dirancang oleh pimpinan perusahaan atau pimpinan organisasi. Adapun kriteria seorang pemimpin yang mampu menyusun strategi:
1. Menguasai medan
2. Memiliki wawasan luas
3. Berpikir cerdas
4. Kreatif dan inovatif
5. Mampu melihat masalah secara komprehensif
6. Mampu menyusun skala prioritas
7. Mampu memprediksi masa depan.
e. Memiliki Moral yang Tinggi
Banyak orang berpendapat bahwa moralitas merupakan ukuran berkualitas atau tidaknya hidup seseorang. Apalagi seorang pemimpin yang akan menjadi panutan. Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan. Tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi:
1. Tidak menyakiti orang lain
2. Menghargai siapa saja
3. Bersikap santun
3. Tidak suka konflik
4. Tidak gegabah
5. Tidak mau memiliki yang bukan haknya
6. Perkataannya terkendali dan penuh perhitungan
7. Perilakunya mampu dijadikan contoh.
f. Mampu menjadi Mediator
Seorang pemimpin yang bijak mampu bertindak adil dan berpikir obyektif. Dua hal tersebut akan menunjang tugas pimpinan untuk menjadi seorang mediator. Syarat seorang mediator meliputi beberapa kriteria:
1. Berpikir positif
2. Setiap ada masalah selalu berada di tengah
3. Memiliki kemampuan melobi
4. Mampu mendudukkan masalah secara proporsional
5. Mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
g. Mampu menjadi Motivator
Hubungan seorang pemimpin dengan motivasi yaitu seorang pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Demikianlah memang seharusnya. Pimpinan adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan lahir jika pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator. Tanda-tanda seorang pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator:
1. Memiliki kepedulian kepada orang lain
2. Mampu menjadi pendengar yang baik
3. Mengajak kepada kebaikan
4. Mampu meyakinkan oranglain
5. Berusaha mengerti keinginan orang lain.
h. Memiliki Rasa Humor
Akan lebih mudah seorang pemimpin melaksanakan tugas kepemimpinannya - jika didukang sifat humoris pimpinan - memiliki humor yang tinggi. Kata orang humor lebih penting dari kenaikan gaji. Termasuk kategori pemimpin yang memiliki rasa humor adalah sebagai berikut:
1. Murah senyum
2. Mampu memecahkan kebekuan suasana
3. Mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan
4. Kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu
5. Mampu menempatkan humor pada situasi yang tepat.
Syarat Kepemimpinan
Dalam Islam
1. Beriman dan beramal shaleh
Kita
harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan
perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa
kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat.
Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk
amal soleh.
2. Berilmu
Karena
dengan ilmu ini maka akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam
bentuk pembangunan fisik maupun spiritual, baik pembangunan infrastruktur
maupun pembangunan manusianya itu sendiri.
3. Jujur
Apa
yang disampaikan kepada masyarakat tentunya harus dilaksanakan, dan apa yang
dikatakannya harus sesuai hendaknya dengan perbuatannya.
4. Tegas
Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas
maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta
melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.
5. Amanah
Melaksanakan
aturan-turan yang ada dengan sebaik-baiknya dan bertanggungjawab terhadap
peraturan yang telah dibuat.
Imam al-Mawardi
menetapkan tujuh syarat bagi seorang khalifah atau pemimpin yaitu :
1. Adil
2. Berilmu
sampai taraf mujthaid
3. Sehat
jasmani
4. Cerdas
5. Memiliki
kemampuan untuk memimpin
6. Berani
berkorban untuk mempertahankan kehormatan dan berjihad dengan musuh
7. Keturunan
Quraisy
Ibnu Khaldun Menetapkan
syarat Khalifah hanya empat yaitu :
1. Berilmu
sampai tahap mujtahid
2. Adil
3. Kifayah
atau memilki kesanggupan bersiasah
4. sehat
jasmani dan rohani.
Abdul qodir Audah
menetapkan syarat Khalifah delapan Syarat:
1. Islam
Diharamkan mengangkat
pemimpin seorang kafir (Surah ali Imran ayat 28) karena tidak mungkin kepala
Negara yang kafir bisa melaksanakan hukum syari'at yang hal tersebut merupakan
tugas khalifah. Dengan begitu diharamkan juga mengangkat orang kafir menjadi
hakim, karena ditangan hakim kekuasaan hukum ditegakkan (An-Nisa' ayat 141).
2. Pria
Wanita menurut
tabiatnya tidak cakap untuk memimpin Negara, karena jabatan itu memerlukan
kerja keras seperti memimpin tentara dan mengurus berbagai persoalan.
3. Taklif
sudah dewasa
Dimana jabatan khalifah
adalah penguasaan atas orang lain. 4. Ilmu Pengetahuan Ahli dalam hukum Islam
sampai bila mungkin mencapai taraf mujtahid. Bahkan dituntut mengetahui Hukum
internasional , Traktat dan perdagangan internasional dll.
4. Adil
menghiasi diri dengan sifat kemuliaan dan akhlakul karimah terhindar dari sifat
fasik , maksiat , keji dan munkar.
5. Kemampuan
dan kecakapan mampu membimbing umat ke jalan yang benar yang dikehendaki
syari'at.
6. Sehat
jasmani dan rohani khalifah tidak boleh buta, tuli, bisu dan cacat.
7. Keturunan
quraisy dikalangan ulama terjadi perbedaan pendapat tentang hal ini.
Untuk masalah
persyaratan menjadi pemimpin bagi umat islam ada petunjuk dalam Al-qur’an
sebagai berikut:
1. Pemimpin
harus orang beragama islam (terdapat dalam surah Al-maidah [5]:5)
2. Pemimpin
harus orang yang mampu menjunjung tinggi kehormatan islam (Al-maidah [5]57)
3. Pemimpin
harus memerintah berdasarkan ajaran-ajaran/ petunjuk wahyu Allah (Al-anbiyaa’
[21]:73)
4. Pemimpin
harus orang yang selalu mengerjakan kebajikan, amal shaleh (Al-anbiyaa’ [21]:
73)
5. Pemimpin
harus orang yang selalu menegakkan nilai-nilai Shalat di Masyarakat
(Al-anbiyaa’ [21]: 73)
6. Pemimpin
harus orang yang dalam hidupnya terbukti telah menunaikan zakat. (Al-anbiyaa’
[21]:73)
7. Pemimpin
harus orang yang dalam keyakinannya, peribadatannya tidak menyekutukan Allah.
(Al-anbiyaa’[21]: 73)
8. Pemimpin
yang harus memiliki sifat shobar (As-sajadah [32]: 24)
9. Pemimpin
haruslah orang yang kuat keyakinannya pada kekuasaan Allah swt. (As-sajadah
[32]: 24)
10. Pemimpin
haruslah orang yang berilmu.
11. Pemimpin
haruslah orang yang bisa berbuat adil, meskipun kepada karib kerabatnya
sendiri.
12. Pemimpin
haruslah orang yang bersyukur atas segala nikmat Allah Swt.
13. Pemimpin
haruslah orang bekerja dengan tangannya sendiri.
14. Pemimpin
haruslah orang yang bijaksana.
15. Pemimpin
haruslah orang yang tidak mengikuti hawa keinginan-keinginan untuk memuaskan
dirinya sendiri.
16. Pemimpin
haruslah orang yang berani mengakui kesalahannya bila ia salah dan memohon maaf
kepada Allah dan masyarakat yang dipimpinnya.
17. Pemimpin
haruslah orang yang dianugerahi Allah kekuatan lebih dari orang kebanyakan.
Bisa berupa keleluasaan ilmunya, bisa berupa kharisma, kekuatajn spiritual
ataupun yang lain.
Tujuh belas persyaratan
menjadi pemimpin tersebut diatas disarikan dari al-qur’an, dan jika
sungguh-sungguh diamalkan maka masyarakat akan mencapai keadilan, kemakmuran,
san kesejahteraan lahir maupun batin.
BAB III
KESIMPULAN
Secara umum
dari pembahasan mengenai syarat syarat kepemimpinan dapat dikatakan bahwa
semuanya berkitan dengan kharisma dan cara atau gaya kepemimpianan. Dalam memimpin sesuatu seorang pemimpin harus adil,
pintar, dan kharismatik serta mempu memotivasi bawahan. Menjadi
seorang pemimipin itu tidak mudah. Kalau untuk menjadi pemimpin yang
asal-asalan memang tidak dituntut syarat tertentu/minimal. Karena seorang
pemimpin bertugas menggerakan orang-orang yang dipimpinnya, maka sudah barang
tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang lebih dari orang-orang yang
dipimpinnya. Banyaknya sifat-sifat ideal yang dituntut bagi seorang pemimpin
berbeda-beda menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe kepemimpinan, tingkatan
dan bahkan juga latar belakang budaya dan kebangsaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Kartono, Kartini. 1994. Pemimpin Dan
Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal.dkk. 2013. Pemimpin dan
Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.
Ukas, Maman. 2014. Manajemen Konsep, prinsip
Dan Aplikasi. Bandung: Agnini Bandung
http://cius-enelan.blogspot.co.id/2013/03/syarat-menjadi-seorang-pemimpin.html
No comments:
Post a Comment