Search This Blog

Tugas Pelayanan Publik

Tugas Kelompok
Kualitas Pelayanan PT. PLN ( Persero ) Cabang Makassar Timur

Oleh
Kelompok 4 :
Andika Margawan                            E 211 12
Yulius Tandigoa                                E 211 12
Zaenal Basri                                       E 211 13 305
Hairil Sakthi Hr                                 E 211 13 307
Fahrizal David                                   E211 13 317
Isman Triadnan                                E 211 13 512

Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin
2016


Pendahuluan
Dewasa  ini,  diketahui  bahwa  abad  telah  memasuki  era  globalisasi.  Dimana  pada  abad  globalisasi  ini  mobilitas  informasi,  investasi,  teknologi,  sumber  daya  dan  operasi  industri  semakin  meningkat.  Era  globalisasi  saat  ini, menuntut organisasi perusahaan dan organisasi  publik  untuk senantiasa meningkatkan pelayanan  secara  profesional  sesuai dengan    bidangnya    masing-masing.    Perkembangan  teknologi    dan    arus   informasi  yang  sangat  cepat  telah  mendorong  setiap organisasi perusahaan  dan organisasi publik  untuk menghasilkan  produk  atau inovasi  layanan  yang   dapat   memenuhi   kebutuhan    dan   keinginan konsumen,  sehingga konsumen  merasa  puas  dengan    apa  yang  telah  mereka  dapatkan  dari    produk  layanan  organisasi tersebut.
Banyak  cara  yang telah dilakukan organisasi perusahaan  dan organisasi publik  dalam  memenuhi kebutuhan  dan  keinginan  konsumen,   diantaranya  adalah    dengan    memberikan  kesan/citra  yang  baik  dalam  hal  produk dan jasa maupun pelayanan kepada konsumen. 
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelayanan publik (public services) oleh birokrasi publik tadi adalah merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat di samping sebagai abdi negara. Pelayanan publik (public services) oleh birokrasi publik dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat (warga negara) dari suatu negara kesejahteraan (welfare state).
Pada dasarnya dalam memberikan pelayanan harus memperhatikan aspek kualitas untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono Fandy, 2003): kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sementara itu Collier (dalam Zulian Yamit, 2004) memiliki pandangan lain dari kualitas jasa pelayanan ini, yaitu lebih menekankan pada kata
pelanggan, pelayanan, kualitas dan level atau tingkat.

Pelayanan terbaik kepada pelanggan (excelent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik yang konsisten untuk dapat mempertemukan harapan konsumen (standar pelayanan eksternal dan biaya) dan sistem kinerja cara pelayanan (standar pelayanan internal, biaya dan keuntungan). Kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen (Endar Sugiarto, 1999).

Era  global  membawa  dampak  dalam  setiap  pelayanan  yang  diberikan  kepada  masyarakat,  sehingga  dapat  mempengaruhi  meningkatnya kualitas  pelayanan.  Salah  satu  perusahaan  atau  BUMN    yang    bergerak    di   bidang    penyediaan  tenaga    listrik,    yaitu  PT.  PLN. PLN  adalah  singkatan  dari  Perusahaan  Listrik  Negara.  PLN  adalah  sebuah  BUMN  yang  mengurusi  semua  aspek  kelistrikan  yang  ada  di  Indonesia.Ketenagalistrikan  di  Indonesia  dimulai  pada  akhir  abad ke-19, ketika  beberapa  perusahaan  Belanda  mendirikan  pembangkitan  tenaga  listrik  untuk  keperluan sendiri. 

PLN bertugas    menyediakan tenaga listrik  bagi  kepentingan  umum  yang  kebutuhannya meningkat  setiap  tahunnya.    Peningkatan    akan  kebutuhan  tenaga  listrik  sebagai  akibat  dari  peningkatan  kualitas    kesejahteraan    masyarakat    diiringi    juga    oleh perkembangan    industri    di    Indonesia,  sementara  PT.  PLN  memiliki   keterbatasan  dalam  memenuhi  peningkatan akan kebutuhan listrik tersebut. Di  Indonesia  PT.  Perusahaan  Listrik  Negara/  PLN  (Persero)  merupakan  perusahaan  BUMN  yang  ditunjuk  sebagai  penyedia  tenaga  listrik  guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia
1   Visi Perusahaan  
“Menjadi  persahaan  yang  dapat  mewujudkan  keinginan  pelanggan  dengan cepat, mudah dan menyenangkan demi terwujudnya kesejahteraan dan  kemajuan kehidupan masyarakat.”. 
2  Misi Perusahaan
a.       Merubah  pola  pikir  dan  meningkatkan  Sumber  Daya  Manusia  yang  berkualitas  den  profesional  demi  terwujudnya  kesejahteraan  dan  kemajuan kehidupan masyarakat. 
b.      Membangun  kepercayaan  pelanggan  dengan  norma,  etika  dan  kualitas  terbaik. 
        c.    Mengutamakan kepentingan pelanggan. 
        d.    Menjaga kerja sama tim yang solid 
3  Motto Perusahaan 
Motto  PT  PLN  (Persero)  adalah  “Pelayanan  Mudah  dan  Menyenangkan “ Artinya setiap  waktu dan setiap saat yang kami harus lakukan adalah  melayani  pelanggan  dan  masyarakat    lebih  baik  dari  waktu  ke  waktu,  yang dituntut ataupun belum dituntut oleh pelanggan. Keinginan untuk melayani  lebih  baik  adalah  keinginan  yang  penuh  keikhlasan  dan  kepuasan  pada  saat  melihat pelanggan tersenyum puas dan bangga dengan pelayanan kami. 

Rumusan Masalah

Teori Kuliatas Pelayanan Parasuraman
 
Bertolak dari latar belakang masalah yang penulis paparkan sebelumnya,  maka  seiring  dengan  meningkatnya  jumlah  penduduk  dari  tahun  ke  tahun  mengakibatkan  penting  adanya  peningkatan  kualitas  layanan  dalam  hal  ini  produk jasa  pada PT. PLN Makassar Timur, dengan adanya  peningkatan  layanan   produk  maka  akan  mempengaruhi  peningkatan  mutu  atau  kualitas  pelayanan  yang  baik  dalam  penggunaan  jasa  dan  produk  yang diberikan oleh PT. PLN (Persero). Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat  ditarik suatu permasalahan sebagai berikut, yaitu: Bagaimana gambaran kualitas  Pelayanan Publik Di PT. PLN ( Persero ) Cabang Makassar Timur?
 








Tujuan Penelitian
Adapun  tujuan  dari  penelitian  ini  yaitu:  Untuk  mengetahui  gambaran  kualitas  layanan   PT.  PLN  (Persero)  di  Wilayah  Makassar Timur.
Tinjauan Pustaka
Pelayanan  menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  (1997:505)  dinyatakan: “Pelayanan adalah perihal atau cara meladeni dan kemudahan yang  diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan jasa.”  Definisi  yang  sangat  simpel  diberikan  oleh  Ivancevich,  Lorenzi,  Skinner  dan  Crosby  (dalam  Ratminto  dan  Atik  Septi  Winarsih,  2005;  2):  “Pelayanan  adalah  produk-produk  yang  tidak  kasat  mata  (tidak  dapat  diraba)  yang  melibatkan  usaha-usaha  manusia  dan  menggunakan  peralatan”.  Ini  adalah  definisi  yang  paling  simpel.  Sedangkan  definisi  yang  lebih  rinci  diberikan  oleh  Gronroos (dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005; 2):   “Pelayanan  adalah  suatu  aktivitas  atau  serangkaian  aktivitas  yang  bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat  adanya  interaksi  antara  konsumen  dengan  karyawan  atau  hal-hal  lain  yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan  untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan”.
Dari  dua  definisi  tersebut  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  ciri  pokok  pelayanan  adalah  tidak  kasat  mata  (tidak  dapat  diraba)  dan  melihat  upaya  manusia  (karyawan)  atau  peralatan  lain  yang  disediakan  oleh  perusahaan  penyelenggara pelayanan. Pelayanan  menurut  Kotler  (dalam  Sampara  Lukman,  2000:  hal  8)  mengemukakan, pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam  suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya  tidak terikat pada suatu produk secara fisik.   Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)  keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi  itu  sesuai  dengan  aturan  pokok  dan  tata  cara  yang  telah  ditetapkan. 
Dalam  konteks  ke-Indonesiaan,  penggunaan  istilah  pelayanan  publik  ( public  service)  dianggap memiliki  kesamaan  arti  dengan  istilah  pelayanan  umum  atau  pelayanan  masyarakat  Oleh  karenanya  ketiga  istilah  tersebut  dipergunakan  secara  interchangeable   dan  dianggap  tidak  memiliki  perbedaan  mendasar.  Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dinyatakan pengertian pelayanan bahwa  pelayanan  adalah  suatu  usaha  untuk  membantu  menyiapkan  (mengurus)  apa  yang diperlukan orang lain. Oleh karenanya pelayanan berfungsi sebagai sebuah  sistem yang menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.pelayanan  publik  yang  wajib  ditaati  oleh  pemberi  dan  atau penerima pelayanan. Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004,  standar pelayanan, sekurang-kurangnya meliputi: 
a.  Prosedur Pelayanan 
Prosedur  pelayanan  yang  dibakukan  bagi  pemberi  dan  penerima  pelayanan termasuk pengaduan. 
b.  Waktu penyelesaian 
Waktu  penyelesaian  yang  ditetapkan  sejak  saat  pengejuan  permohonan  sampai  dengan  penyelesaian  pelayanan  termasuk  pengaduan.  
c.  Biaya Pelayanan 
Biaya/tarif  pelayanan  termasuk  rinciannya  yang  ditetapkan  dalam  proses pemberian pelayanan. 
d.  Produk pelayanan 
Hasil  pelayanan  yang  akan  diterima  sesuai  dengan  ketentuan  yang  telah ditetapkan. 
e.  Sarana dan Prasarana 
Penyediaan  sarana  dan  prasarana  pelayanan  yang  memadai  oleh  penyelenggara pelayanan publik. 
f.  Kompetensi petugas pemberi pelayanan 
Kompetensi  petugas  pemberi  pelayanan  harus  ditetapkan  dengan  tepat  berdasarkan  pengetahuan,  keahlian,  keterampilan,  sikap,  dan  perilaku yang dibutuhkan. 
Sementara  itu,  kondisi  masyarakat  saat  ini  telah  terjadi  suatu  perkembangan  yang  sangat  dinamis,  tingkat  kehidupan  masyarakat  yang  semakin  baik,  merupakan  indikasi  dari  empowering  yang  dialami  oleh  masyarakat.  Hal  ini  berarti  masyarakat  semakin  sadar  akan  apa  yang  menjadi  hak  dan  kewajibannya  sebagai  warga  negara  dalam  hidup  bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara. 
Pembahasan
Dalam hal ini kami dari kelompok 4 ( empat ) mengkaji mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan PT. PLN ( Persero ) di wilayah Makassar timur.
Ada beberapa hak dan kewajiban pelanggan dan PT. PLN Persero antara  lain: 
1.  Hak dan Kewajiban Pelanggan 
a.  Kewajiban utama pelanggan PLN adalah membayar rekening tepat  waktu 
b.  Hak  utama  pelanggan  adalah  mendapatkan  tenaga  listrik  secara  berkesinambungan dengan baik. 
2.  Kewajiban PLN Menurut Peraturan Pemerintah No.10/1989: 
a.  Memberikan pelayanan yang baik
b.  Menyediakan tenaga listrik secara terus-menerus dengan mutu yang  baik 
c.  Memberikan perbaikan apabila terjadi gangguan.
d.  Bertanggungjawab  atas  segala  kerugian  atau  berbahaya  terhadap  nyawa dan barang yang timbul karenanya. 
3.  Kewajiban  PLN  menurut  Peraturan  Pemerintah  No.02.P/451/M.PE/1991  pasal 3 ayat (1) adalah memberikan kompensasi berupa reduksi apabila  terjadi  penghentian  sementara  penyaluran  listrik,  yang  berlangsung  secara terus-menerus melebihi jangka waktu 3x24 jam. 
4.  Hak PLN adalah: 
a.  Menerima pembayaran tagihan tepat waktu
b.  Perlindungan hukum dari konsumen nakal. 
Kebutuhan akan tenaga listrik disuatu daerah terus meningkat dari waktu  ke  waktu  sejalan  dengan  meningkatnya  kegiatan  ekonomi  dan  kesejahteraan  masyarakat  didaerah  tersebut.  Dinamika  konsumsi  energi  listrik  juga  dapat  digunakan sebagai indikator kecenderungan kemana perkembangan dari sektor  atau daerah tersebut bergerak. Semakin meningkatnya kebutuhan akan tenaga listrik ini tentunya harus diantisipasi dengan menyediakan sistem kelistrikan yang  lebih memadai baik jumlah maupun kualitasnya dimana-mana yang akan datang.  Energi  listrik  merupakan  sarana  produksi  maupun  sarana  kehidupan  sehari-hari  yang  memegang  peranan  penting  dalam  upaya  mencapai  sasaran  pembangunan. Tersedianya tenaga listrik yang merata dan dipergunakan secara  luas  untuk  keperluan  sehari-hari  akan  dapat  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari peningkatan  PDRB,  yang  pada  dasarnya  mempunyai  kaitan  yang  sangaterat  dengan  peningkatan energi. Dimana semakin meningkatnya Produk Domestik Regional  Bruto (PDRB) suatu daerah maka mencerminkan peningkatan produksi barang  dan  jasa  daerah  tersebut,  sedangkan  konsumsi  listrik  (kWh  perkapita)  akan  menyatakan  tingkat  efektifikasi  yang  sudah  dicapai.  Tersedianya  tenaga  listrik  dalam  jumlah  dan  mutu  pelayanan  yang  baik  serta  harga  yang  terjangkau  merupakan penggerak utama.
Pelayanan yang berkualitas atau pelayanan prima yang berorientasi pada  pelanggan sangat tergantung pada kepuasan pelanggan Lukman (2000: hal 8)  menyebut  salah  satu  ukuran  keberhasilan  menyajikan  pelayanan  yang  berkualitas  sangat  tergantung  pada  tingkat  kepuasan  pelanggan  yang  dilayani.Pendapat  tersebut  artinya  menuju  kepada  pelayanan  eksternal,  dari  perspektif pelanggan, lebih utama atau lebih didahulukan apabila ingin mencapai  kinerja pelayanan yang berkualitas.  Mekanisme  pelayanan  dalam  suatu  organisasi,  seperti  halnya  pada  PT. PLN    (Persero)  Makassar  Timur  pada  dasarnya  mengupayakan  adanya  standar  pelayanan  yang  memadai  agar  semua  elemen-elemen  yang  menjadi  sasaran  pelayanan  dapat  terlayani  sesuai dengan  mekanisme  yang  ada  dan  mencerminkan aspek distribusi yang baik serta keadilan ( equity).  Untuk menentukan kualitas    layanan di  kantor  PT.  PLN (Persero)  Makassar Timur,  digunakan  teori  yang  dikemukakan  oleh  Parasuraman,  Berry,  dan Zeithml (dalam Tjiptono, 1997: hal 14), dimana untuk mengukur berkualitas tidaknya suatu pelayanan digunakan dimensi kualitas pelayanan sebagai berikut:  
1. Tangible yaitu sesuatu sesuatu yang mudah dilihat dan diukur. 
2.  Emphaty  adalah kemudahan dalam berhubungan komunikasi, perhatian pribadi  dan  memahami  kebutuhan  pelanggan,  misalnya  mengucapkan   salam dan ucapan terimakasih. 
3.  Responsivenes  adalah  keinginan  untuk  membantu  dan  memberikan  layanan secara tanggap. 
4.  Realibility  adalah  kemampuan  memberikan  layanan  yang  dijanjikan  dengan segera, akurat dan memuaskan. 
5.  Assurance  adalah  pengaturan,  kemampuan,  kesopanan  dan  sifat  yang   dapat dipercaya pelanggan.
·         Deskripsi Variabel Tangible (Bukti Langsung) 
Dalam  mendiskripsikan  variable  Tangible  (Bukti  Langsung)  maka  dapat  dilihat  pada  frekuensi  hasil  tanggapan  responden  terhadap  masing-masing  pernyataan  atau  indikator  yang  digunakan  untuk  mengukur  tangible  (bukti  langsung).
1.  Tanggapan responden mengenai Ketersediaan Perlengkapan kerja Petugas PLN sudah memadai sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas pelayanan Listrik Prabayar. 
Berdasarkan  tabel  diatas  menunjukkan  bahwa  dari  tanggapan  tentang ketersediaan  perlengkapan  kerja  petugas  PLN,  responden  yang  memilih pernyataan  kurang  setuju  terdapat  30%,  yang  setuju  terdapat  60%,  dan  sangat setuju terdapat 10%. Jika diakumulasi pernyataan setuju dengan sangat setuju maka yang setuju secara garis besar jika perlengkapan kerja petugas PLN sudah memadai yaitu  ada  70%.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  PLN  telah  berupaya  dalam meningkatkan  pelayanan  kepada  pelanggan  terutama  dalam  layanan  (inovasi Listrik  Prabayar)  sehingga  masyarakat  merasa  setuju  dengan  memadainya perlengkapan yang disediakan oleh petugas PLN dalam melayani pelanggannya. 
·         Deskripsi Variabel Realibility (Keandalan) 
Dalam  mendiskripsikan  variable  Realibility  (Keandalan)  maka  dapat dilihat  pada  frekuensi  hasil  tanggapan  responden  terhadap  masing-masing pernyataan  atau  indikator  yang  digunakan  untuk  mengukur  Realibility (Keandalan).  
1.  Tanggapan  responden  mengenai  Petugas  memberikan  pelayan  yang memuaskan  bnn.jpg
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari tanggapan mengenai Petugas  memberikan  pelayan  yang  memuaskan,  responden  yang  memilih pernyataan kurang setuju terdapat 80%, yang setuju terdapat 20%, dan sangat setuju terdapat 0%. Jika diakumulasi pernyataan setuju dengan sangat setuju maka yang setuju secara garis besar jika  petugas  yang memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan dengan segera yaitu ada 20%.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  PLN  belum memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan.
·         Deskripsi Variabel Responsiveness (Daya Tanggap) 
Dalam mendiskripsikan variable Responsiveness (Daya Tanggap) maka dapat dilihat pada frekuensi hasil tanggapan responden terhadap masing-masing pernyataan  atau  indikator  yang  digunakan  untuk  mengukur  Responsiveness (Daya Tanggap)  
1.  Tanggapan  responden  mengenai  Petugas    Unit    Pelayanan    Pelanggan Listrik Prabayar Makassar Timur siap  membantu  pelanggan  bila mengalami kesulitan 
hhh.jpg
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari tanggapan mengenai Petugas Unit    Pelayanan    Pelanggan  Listrik  Prabayar  Makassar  Timur  siap membantu    pelanggan    bila  mengalami  kesulitan,  responden  yang  memilih pernyataan  tidak  setuju  terdapat  60%,  kurang  setuju  terdapat  30%,  yang  setuju terdapat 10%. Jika diakumulasi pernyataan yang mendominasi yaitu pernyataan setuju jika Petugas  Unit  Pelayanan  Pelanggan Listrik Prabayar Makassar Timur siap    membantu    pelanggan    bila  mengalami  kesulitan  yaitu  ada  40%. Hal ini menunjukkan bahwa PLN belum siap sedia dalam membantu pelanggan bila mengalami kesulitan.
·         Deskripsi Variabel Assurance (Jaminan) 
Dalam mendiskripsikan variable Assurance (Jaminan) maka dapat dilihat pada frekuensi hasil tanggapan responden terhadap masing-masing pernyataan atau indikator yang digunakan untuk mengukur Assurance (Jaminan).  

1.  Tanggapan responden mengenai Petugas  Unit  Pelayanan  Listrik Prabayar Makassar Timur sopan dalam melayani pelanggan 
hhh.jpg
                Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari tanggapan responden mengenai  Kesopanan  Petugas    Unit    Pelayanan    Listrik  Prabayar  Makassar Timur  dalam  melayani  pelanggan,  responden  yang  memilih  pernyataan  kurang setuju terdapat 10%, yang setuju terdapat 70% dan yang sangat setuju terdapat 20%. Jika diakumulasi pernyataan yang mendominasi yaitu pernyataan setuju jika Petugas    Unit    Pelayanan    Listrik  Prabayar  Makassar  Timur  sopan  dalam melayani  pelanggan,  yaitu  ada  90%. Jadi dapat dikatakan bahwa PLN telah memberikan pelayanan yang sopan kepada pelanggan.
·         Deskripsi Variabel Emphaty (Empati)  
Dalam  mendiskripsikan  variable  Emphaty  (Empati)  maka  dapat  dilihat pada frekuensi hasil tanggapan responden terhadap masing-masing pernyataan atau indikator yang digunakan untuk mengukur Emphaty (Empati).
1.  Tanggapan responden mengenai Petugas  Unit  Pelayanan  Listrik prabayar Makassar Timur mengutamakan kepentingan pelanggan 
hhh.jpg
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari tanggapan responden mengenai Petugas unit pelayanan listrik prabayar makassar timur mengutamakan kepentingan pelanggan, responden yang memilih pernyataan kurang setuju terdapat 60%, yang setuju  terdapat  40%  dan  yang  sangat  setuju  terdapat  0%.  Jika  diakumulasi pernyataan  yang  mendominasi  yaitu  pernyataan  setuju  jika Petugas Unit   Pelayanan Listrik  prabayar  Makassar  Timur  mengutamakan  kepentingan pelanggan  yaitu  ada 40%. Hal ini menadakan bahwa Petugas Unit pelayanan listrik prabayar Makassar Timur belum mengutamakan kepentingan Pelanggan.

Kesimpulan  
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas layanan  PT.  PLN  (Persero)  di  Wilayah  Makassar  Timur  secara keseluruhan  Belum dapat dikategorikan berkualitas,  karena dilihat dari  5  dimensi menurut Parasuraman  yaitu:  Dimensi  Tangible  (Bukti   Langsung),  Reliability (Keandalan),  Responsiveness (Daya Tanggap) , Assurance (Jaminan) , dan Empathy (Empati) memiliki perbandingan 3 : 2. Seperti yang dikemukakan pada tabel autentik Diatas.
Daftar Pustaka
·         Darlilis, Ratna. 2008. Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Berkitan dengan penganan komplain ( Studi kasus : PT. PLN Persero UPJ Pekalongan Kota )
·         Moenir, A.S. 2006. Manajemen pelayanan Umum di Indonesia, PT. Bumi Aksara
·         Sampara, Lukman. 2000. Manajemen Kualitas pelayanan, Jakarta : STIA LAN Press


No comments:

Post a Comment

Terbaru

Misteri Kematian Sang Juara Olimpiade Matematika Asal Indonesia David Hartanto

                Seorang mahasiswa asal Indonesia di Nanyang Technology University ( NTU ) Singapura bernama David Hartanto diberitakan meni...