Search This Blog

Tugas Seminar Manajemen Publik

MATA KULIAH SEMINAR MANAJEMEN
“LITER OF LIGHT  SEBAGAI RESOLUSI MASALAH PERSAMPAHAN DAN DEFISIT KELISTRIKAN MELALUI PENDEKATAN BERBASIS GOOD GOVERNANCE”
OLEH :
1.      MUHAMMAD IRHAM
2.      HAIRIL SAKTHI HR
LATAR BELAKANG
Pada abad ke-21 saat ini, semua orang memilih berbagai macam hal yang praktis dan tidak merepotkan, termasuk dalam memilih pembungkus makanan. Plastik memberikan jalan keluar dalam membungkus makanan sehingga lebih awet dan ekonomis, namun plastik justru menimbulkan berbagai masalah baru, salah satunya adalah plastik membutuhkan waktu sekitar 50 – 1000 tahun agar dapat terurai sempurna.
Plastik adalah senyawa kimia polimer yang sulit diurai dalam waktu singkat oleh bakteri. Butuh waktu berpuluh-puluh atau dapat mencapai beratus-ratus tahun untuk mengurai plastik secara alami. Hal ini yang mengakibatkan tumpukan sampah plastik semakin banyak tetapi sampah yang terurai tidak sebanding dengan yang diproduksi oleh penggunaan harian. Dapat diprediksi, jika penumpukan sampah terus tejadi, bumi kita akan terselimuti plastik.
Di Indonesia, menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah. Dengan demikian, plastik telah mampu menggeser sampah jenis kertas yang tadinya di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total produksi sampah.
Selain sampah, masalah kelistrikan juga masih dirasakan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini. Di usianya hampir 71 tahun masih banyak daerah-daerah yang belum teraliri listrik,sehingga menghambat kemajuan terutama dari segi perekonomian 
Terutama bagi masyarakat yang berada di daerah kepulauan sangat sulit untuk mendapatkan akses listrik dari pemerintah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan penerangan di malam hari mereka menggunakan penerangan tradisional seperti lampu petromaks namun adapula beberapa pulau yang masyarakatnya secara swadaya membuat pembangkit listrik baik dari energi alternatif seperti Solar Cell, PLTA Mikro Hidro, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan lain sebagainya 

Di Indonesia saat ini masih ada 12.659 desa yang gelap gulita saat malam hari, desa-desa tersebut sampai hari ini belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN. Jumlah itu kurang lebih 13% dari total seluruh desa di Indonesia yang mencapai 72.944 desa/kelurahan Kementrian ESDM
Diantara permasalahan semakin meningkatnya volume sampah tiap tahunnya dan semakin defisitnya listrik akibat dari keterbatasan baik sarana prasarana pembangkit listrik maupun meningkatnya kebutuhan akan listrik, membuat pemerintah harus inovatif untuk mengatasinya.

PEMBAHASAN
Konsep Liter of Light
Liter of Light ditemukan oleh Alfredo Moser dari Brasil. Kemudian dikembangkan di Filipina oleh Illac Diaz di bawah Yayasan My Shelter. Untuk membuatnya berkelanjutan, ia melibatkan masyarakat lokal dalam hal memberikan pelatihan untuk merakitnya sendiri
               Liter of Light dipasang di atap rumah dengan tujuan sinar matahari pembiasan untuk menerangi ruangan. 
Inovasi proyek terletak pada pemanfaatan bahan murah, tahan lama dan tersedia untuk menghasilkan pencahayaan 
alami berkualitas tinggi yang memungkinkan masyarakat miskin perkotaan memiliki akses ke terjangkau, alternatif
 jangka panjang yang ramah lingkungan untuk lampu listrik untuk digunakan di siang hari.
 
File:Liter of Light cross section.svgBotol yang digunakan adalah yang bervolume 1,5 liter. Setelah diisi dengan air
 dan sedikit pemutih, botol didorong melalui lembaran baja yang berfungsi 
ebagai kunci logam untuk mencegah dari tergelincir. Hal ini kemudian dimasukkan 
ke atap seng. Sebagian kecil dari botol yang tersisa di luar sementara sisanya menjorok
 ke dalam rumah. Sealant diletakkan di sekitar lubang yang dibuat di atap untuk tetap bukti
 cuaca. Sifat bias air memastikan bahwa cahaya dari matahari yang mencapai bagian
 dalam botol menjadi omni-directional meniru sebuah bola lampu listrik dan 
memancarkan jumlah yang sama cahaya sebagai lampu pijar 40-60 W tergantung
 pada jumlah insolation surya tersedia. Menambahkan pemutih ke air
 mencegah dari berubah hijau dengan ganggang dan memastikan kualitas cahaya
 yang tinggi menjaga air yang jelas untuk waktu yang lebih lama. 

Penerapan Liter of Light melalui pendekatan Good Governance
Ada tiga pilar utama yang mendukung kemampuan suatu bangsa dalam melaksanakan good governance, yakni: Negara/pemerintah (the state), masyarakat adab, masyarakat madani, masyarakat sipil (civil society), dan pasar atau dunia usaha. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab baru tercapai bila dalam penerapan otoritas politik, ekonomi dan administrasi ketiga unsur tersebut memiliki jaringan dan interaksi yang setara dan sinerjik. Interaksi dan kemitraan seperti itu biasanya baru dapat berkembang subur bila ada kepercayaan (trust), transparansi, partisipasi, serta tata aturan yang jelas dan pasti, Good governance yang sehat juga akan berkembang sehat dibawah kepemimpinan yang berwibawa dan memiliki visi yang jelas.
Menurut United National Development Program (UNDP) ada 14 prinsip good governance, , yaitu:
1.      Wawasan ke Depan (visionary);
2.      Keterbukaan dan Transparansi  (openness and transparency);
3.      Partisipasi Masyarakat (participation);
4.      Tanggung Gugat (accountability);
5.      Supremasi Hukum (rule of law);
6.      Demokrasi (democracy);
7.      Profesionalisme dan Kompetensi (profesionalism and competency);
8.      Daya Tanggap (responsiveness);
9.      Keefisienan dan Keefektifan (efficiency and effectiveness);
10.  Desentralisasi (decentralization);
11.  Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat (private Sector and civil society partnership);
12.  Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan (commitment to reduce Inequality);
13.  Komitmen pada Lingkungan Hidup (commitment to environmental protection);
14.  Komitmen Pasar yang Fair (commitment to Fair Market);
Keberhasilan liter of light di Filipina berkat dorongan pemerintah setempat, bersama My Shelter Foundation untuk mengedukasi masyarakat dalam penerapannya. . Dalam waktu kurang dari satu tahun sejak awal, lebih dari 200.000 lampu botol dipasang di masyarakat di seluruh dunia. Liter of Light memiliki tujuan untuk menerangi 1 juta rumah pada akhir 2015. Dengan terlibat
Berkat kerjasama dari stakeholder tersebut di Filipina, sehingga liter of light dapat diterapkan dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sebagai target group dari kebijakan ini. Hal yang sama juga akan terjadi di Indonesia yang situasi dan kondisinya yang tidak berbeda jauh dari Filipina baik dari segi geografis maupun dari keadaan sosial ekonominya .
PENUTUP
Sebagai penutup dari paper kami, kami mengutip peribahasa dari Tan Malaka “Revolusi takkan pernah terjadi dari tempat tidur” begitu pula dengan resolusi yang kelompok kami tawarkan takkan pernah terwujud bila hanya terkungkung dalam dunia ide dan ruang hampa tanpa implementasi yang nyata dan niat untuk memulai perubahan terutama apabila perubahan itu berpengaruh positif terhadap masyarakat.


No comments:

Post a Comment

Terbaru

Misteri Kematian Sang Juara Olimpiade Matematika Asal Indonesia David Hartanto

                Seorang mahasiswa asal Indonesia di Nanyang Technology University ( NTU ) Singapura bernama David Hartanto diberitakan meni...